Wednesday, 9 January 2019

DEBUS BANTEN




Debus lebih dikenal sebagai kesenian asli masyarakat Banten yang berkembang sejak abad ke-18. Kesenian ini bermula sejak abad ke-16, pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin dari Banten (1532-1570) debus mulai dikenal masyarakat Banten sebagai salah satu cara penyebaran agama Islam. Namun ada juga yang menyebutkan Debus berasal dari daerah Timur Tengah bernama Al-Madad yang diperkenalkan ke daerah Banten ini sebagai salah satu cara penyebaran Islam pada waktu itu. Yang lainnya menyebutkan bahwa debus berasal dari tarekat Rifa’iyah Nuruddin al-Raniri yang masuk ke Banten oleh para pengawal Cut Nyak Dien (1848—1908)

Debus merupakan kesenian bela diri yang dijumpai di Aceh, Minang, Banten dan lain-lain yang mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa, misalnya kebal senjata tajam, kebal air keras, dan lain- lain. Kesenian ini berawal pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin dari Banten pada abad-16 (1532-1570). Pada zaman Ageng Tirtayasa dari Banten (1651—1692), debus menjadi sebuah alat untuk memompa semangat juang rakyat banten melawan penjajah Belanda pada masa itu. Kesenian Debus saat ini merupakan kombinasi antara seni tari dan suara
sumber terkait:
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Debus_Banten_performance_at_Tourisme_Banten_Week,_Bali.jpg

#DEBUSBANTEN #TRUMBUBANTEN #CIMANDE #SILAT

No comments:

Post a Comment